“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi!
Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah.
Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu!”
1 Korintus 15:33-34
Setiap nama yang diberikan orang tua pasti memiliki makna dalam kehidupan anaknya. Banyak orang yang percaya bahwa nama mewakili karakter orangnya, bahkan bisa menentukan kehidupannya. Makanya jarang ada orang tua yang memberi nama buruk kepada anak-anaknya.
Tetapi tidak demikian dengan ibu yang memberi nama 'Yabes'. Yabes dalam bahasa Ibrani memiliki pengertian kesedihan yang mendalam; penderitaan yang tiada henti dan rasa sakit. Nama Yabes diberikan ibunya karena si ibu sangat menderita kesakitan pada saat melahirkan.
Masa lalu Yabes yang demikian itu tidak membuat dia lemah, tetapi justru membuat dia memiliki keyakinan bahwa hidupnya tidak bergantung pada nasib, melainkan kepada Allah. Dia memohon kepada Allah untuk mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Dan pada akhirnya Alkitab mengatakan bahwa, “Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya.”
Di dalam 1 Tawarikh 4: 10, inilah bunyi dari doa Yabes:
“Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.”
Dari ayat ini kita bisa mendapati 4 hal yang Yabes minta kepada Allah, yaitu:
- Allah memberkati Yabes dengan berlimpah-limpah.
- Allah memperluas wilayah atau daerah Yabes.
- Tangan Allah menyertai Yabes.
- Allah melindunginya dari kejahatan dan kesengsaraan, sehingga kesakitan tidak menimpa Yabes.
Disini kita akan pelajari bagaimana caranya agar doa kita bisa dikabulkan oleh Tuhan seperti Yabes.
Berikut ada 5
point:
Mengetahui Kepada Siapa Kita Berdoa
Yabes berdoa kepada Allah yang benar, Allah yang saat ini kita panggil 'Bapa' di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kita perlu lebih dahulu hidup dalam pengenalan akan Allah, agar kita tahu kepada siapa doa kita ditujukan.
Beriman Sepenuhnya Kepada Allah
Mengetahui dan percaya adalah sesuatu yang berbeda. Sekedar mengetahui tentang Allah tidak membuat kita berubah. Seharusnya, pengetahuan tentang Allah membawa kepada keyakinan yang kokoh kepada-Nya. Yabes memilih menggantungkan hidupnya kepada Allah daripada kepada nasib..
Memiliki Pengharapan Kepada Tuhan
Pengharapan adalah sesuatu di masa depan yang belum terwujud, dan bisa diwujudkan dengan satu keyakinan yang kuat. (Ibrani 11:1) Jika pengharapan kita hilang, maka iman tidak memiliki energi untuk mencapai. Iman harus memiliki sasaran, dan pengharapan kita adalah energi iman kita.
Berdoa Dengan Sikap Hati yang Sungguh-sungguh
Yabes mengungkapkan keinginannya kepada Allah dengan doa yang sungguh-sungguh. Kesungguhan Yabes diungkapkan dalam kalimat: “Yabes berseru kepada Allah.”
Permohonan Doa yang Sesuai Dengan Kehendak Allah
Ketika kita dapat berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan artinya kita menyenangkan hati-Nya dan hidup sesuai dengan rencana-Nya, sehingga Tuhan akan mengabulkan doa kita yang sesuai rencana-Nya.
Dari kelima point diatas kita bisa menyimpulkan; “apapun permintaan kita kepada Allah, doakanlah secara teratur dengan keyakinan bahwa Dia akan campur tangan dan kuasa-Nya tidak terbatas akan menolong kita.”
Melalui artikel hari ini, kita diingatkan supaya: “jangan pernah menyerah kepada nasib atau keadaan, karena hidup kita tidak tergantung pada nasib, tetapi kepada Allah.”
Tuhan Yesus memberkati. (MA)